Di toko yg baru saja saya beli jajanan...tetiba istri nyeletuk.."kayak kamu dulu berbutu hotwheel". kata ini bersamaan dialamatkan pada sosok bapak muda yang sibuk bolak-balik rak hitwheel. spontan kujawab "karena rumangsane " ia sedang berburu rare item".hikhik.
Tahun ini 2021. anak anakku sudah lupa mainannya yang bernama hotwheel. jumlah yang kubeli saat itu, di tahun 2016, sangat banyak, puluhan lah. yang paling epic ya itu saat ngumpulkan yang seri batman. ditambah keseringan baca ulasan tentang hotwheel, katanya ada seri terbataslah, ada yang langka lah dst dst.
yang terjadi sebenarnya apa? jelas itu hanya sugesti yang menancap dipikiran bapak ini, bukan pikiran asli anak saya. anak kecil kita sesungguhnya belum memiliki kesenangan mutlak atas mainan mini ini, apalagi niat mengkoleksi diecast ini.
pikiran yang berharap sangat jauh ini yang menjadikan perilaku saya, mendatangi seluruh indo dan alfa untuk mengobyak langsung rak hotwheel berharap menemukan barang langka. nanti akan laku mahal, hikhik.... korban gimmic marketing...bgitu ak mengkonklusikan sampai detik ini.
setidaknya anakku sudah ada dalam memorinya, mainan hotwheel bukanlah benda asing, memori ini cukup berguna saat bermain sama anak tetangga sebagai bahan cerita pengalaman yang mampu diceritakan selama bermajlis-majlis....wkwkwkwkwkk...(silaturahim yang gayeng)
jadi bijaklah dalam membeli mainan untuk anak, bukan karena bapak yang suka mainan lalu memaksa anak suka...berhematlah, karena ini perilaku terbaik. jika kita tak memiliki pemahaman tuntas tentang persepsi kita tentang nilai barang. tak mampu mengukur nilai asli. apalagi hanya sekedar dugaan ditambah harapan. sebaiknya berpikir ulang. berhenti sejenak. wallahu a'lam